Monday, 4 September 2017

Pada hari ini, terdapat banyak keraguan yang dialami oleh manusia. Keraguan ini timbul atas dasar yang berasas atau juga yang tidak berasas sama sekali.

Kita sering meragui kemampuan dirinya sendiri, segelintir majikan meragui kemampuan pekerjanya dan sesetengah pemimpin meragui kebolehan rakyatnya. Akhirnya keraguan ini akan menimbulkan ketidak adilan.

Atas nama keraguan saya bawa saudara saudari ke dalam kisah dan teladan dalam alkitab tentang Yehezkiel.

Ketidakpercayaan orang Israel terhadap berita Yehezkiel merupakan satu bentuk keraguan. Mereka mencemooh Yehezkiel dan berita yang disampaikannya. Yehezkiel 33:24 yang berbicara tentang jatuhnya Yerusalem setelah Yehezkiel melayani enam setengah tahun (ayat 21).

Peristiwa tersebut merupakan titik tolak di dalam pelayanan Yehezkiel. Dia kembali mendapatkan suaranya yang hilang setelah isterinya meninggal (Yehezkiel 24:27). Tuhan menyuruhnya berbicara lagi.

Namun demikian, sebelumnya, dia disedarkan akan panggilannya kembali sebagai penjaga bagi Israel (ayat 1-9).

Yeh 33:7  Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.


Ayat 33:7 Ini penting untuk memberikan keyakinan kepada Yehezkiel akan status dirinya dan kebenaran beritanya di tengah bangsa yang tegar.

Ada 2 pesan yang ingin disampaikan oleh Tuhan melalui Yehezkiel di sini.

Pertama, Tuhan telah memberikan kesempatan pemulihan kepada bangsa Israel yang berada di Yerusalem bila mereka bertobat (ayat 10-16). Namun, mereka menolak tawaran itu dan tetap berkeras hati, bahkan menyalahkan Tuhan (ayat 17-20). Mereka sombong karena menganggap bahwa mereka akan memiliki tanah Yerusalem selama-lamanya (ayat 24), padahal mereka telah melakukan kekejian yang dahsyat (ayat 25-29). Mereka tidak hanya mencemohkan ancaman Tuhan, tetapi juga pengharapan yang Tuhan berikan.

Pesan yang kedua, iaitu suatu peralihan kesempatan. Tuhan kini memberikan hak pemulihan bukan kepada mereka yang berada di Yerusalem, tetapi kepada mereka yang berada di pembuangan. Hanya orang-orang yang pada akhirnya sungguh-sungguh kembali pada Tuhan yang akan diberikan pemulihan. Tuhan tidak menyukai orang yang menganggap remeh firman-Nya (ayat 30-33). Pertobatan sejati terjadi bukan hanya dengan kesenangan mendengar firman Allah, namun menuntut kepada perubahan hidupnya setelah mendengar firman Tuhan.

Seorang pahlawan Tuhan harus berani memberitakan imannya. Belajarlah untuk mengimani dan mewartakan janji Tuhan, meskipun situasi tidak senang.

Pada hari ini, jangan ragu-ragu lagi akan kebenaran firman Tuhan. Dia adalah alfa dan omega. Dia adalah jalan kebenaran dan hidup.

www.sarawakdoaku.com
04 September 2017
04 Sep 2017

0 comments:

Post a Comment

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Popular Posts