Paulus
memperingatkan Timotius tentang orang-orang yang menyesatkan di tengah umat-Nya
ketika itu (1 Timotius 6:3-10), iaitu orang yang mengajarkan ajaran atau
doktrin yang berbeza dengan kebenaran firman Tuhan (1 Timotius 6:3). Isi
pengajarannya bukan hanya tidak setuju dengan kebenaran dari TUHAN, tetapi juga
hal mengumpulkan harta (Matius 6:19-34). Mereka memecah-belah persatuan di
tengah jemaat (1 Timotius 6:4-5) dan mencari keuntungan dalam ibadah (5b,
9-10). Orang-orang seperti ini menyusup secara perlahan ke tengah komuniti umat
Tuhan dan menimbulkan perpecahan dari dalam dengan saling memfitnah,
mencari-cari kesalahan orang lain, mencurigai, dan berlagak tahu segalanya.
Mereka menipu dan mencari keuntungan di tengah perpecahan.
Tuhan memberkati
orang-orang yang beribadah dengan bersungguh-sungguh, namun Tuhan tidak ingin
kita beribadah karena motivasi demi meraih keuntungan atau demi kekayaan. Oleh
karena itu, Paulus mengingatkan Timotius dan jemaat Efesus agar mereka setia
dalam pengajaran firman (2b) dan mencukupkan diri di dalam segala perkara (1
Timotius 6:6, 8). Karena, kita lahir dan mati tanpa membawa apa-apa (1 Timotius
6:7). Ungkapan "asal ada makanan dan pakaian" merupakan ukuran
keperluan mendasar yang ada dalam pengajaran firman TUHAN (Mat. 6:25). Dengan
kesetiaan dalam firman dan rasa cukup dalam segala keadaan, maka umat Tuhan
akan terhindar dari penyimpangan dan kedukaan (1 Timotius 6:10), serta tetap
teguh di dalam iman kepada Tuhan.
Banyak orang
menjadi Kristian bukan kerana sungguh-sungguh ingin ikut Tuhan, melainkan karena
ingin menjadi kaya. Ketika mereka tidak mengalami seperti yang mereka inginkan
(menjadi kaya), dengan mudah mereka meninggalkan Tuhan Yesus Kristus. Apakah
kekristianan kita seperti demikian? Semoga tidak. Marilah kita sama-sama
belajar untuk mencukupkan diri di dalam segala keadaan dan tetap setia dalam
pengajaran firman Tuhan.
Jun, 14
Hospital Umum Sarawak
Jun, 14
Hospital Umum Sarawak
Hallelujah😊
ReplyDelete