Banyak berita dapat
didengar oleh manusia, tetapi tidak setiap berita menimbulkan iman. Pada zaman
rasuli, seseorang menjadi percaya kepada Kristus karena mendengar firman
Kristus melalui para utusan-Nya. Sehingga ke saat ini, pendengaran dan
pembacaan firman Tuhan tetap relevan yang boleh membawa kepada pertumbuhan iman
dan kepercayaan. Iman dipupuk dari pembacaan firman Tuhan yang kemudian
berkembang menjadi kepercayaan yang mantap.
Iman timbul dari
pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17)
Israel dikenal sebagai
bangsa yang tegar. Mereka memang keras kepala dan tidak mudah percaya. Sehingga
walaupun telah mendengar firman Tuhan, mereka belum tentu mahu memberikan
respons positif (Roma 10:18). Begitu
pula mengenai pemberitaan tentang keselamatan di dalam Kristus. Mereka menolak
Mesias yang sebenarnya sudah dinanti-nantikan oleh bangsa Israel sejak lama.
Maka Tuhan beralih kepada bangsa-bangsa lain (Yesaya 65:10). Tuhan
memperdengarkan berita keselamatan itu kepada bangsa-bangsa di luar Israel.
Bangsa-bangsa ini kemudian merespons dengan iman dan menerima anugerah keselamatan.
Walau demikian Tuhan tidak menutup pintu rapat-rapat bagi orang Israel. Meski
Tuhan telah menyatakan belas kasih-Nya kepada bangsa-bangsa lain, kasih-Nya
kepada bangsa Israel masih tetap tercurah. Mereka masih melekat di hati-Nya.
Sebab itu Tuhan selalu berusaha menjangkau Israel (Roma 10:21). Dia mahu
mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya dan menikmati kasih karunia-Nya. Sulit
sekali bagi orang Israel untuk menanggapi berita keselamatan dalam karya
Kristus. Benih-benih penolakan bertumbuh subur dan kemudian membuahkan sikap
yang terus menerus menentang dan membantah.
Kisah kasih setia
Tuhan kepada bangsa Israel ini mengingatkan kita pada orang-orang yang sudah
berulang kali kita perdengarkan beritakan keselamatan, tetapi belum juga
terbuka pada Injil dan mahu bertaubat. Jangan pernah menyerah. Tuhan masih
ingin memakai kita untuk berbicara kepada orang-orang yang mengeraskan hati dan
menutup diri terhadap Injil.
Walaupun kadangkala
ada masa kita merasa bahawa pemberitaan kita sia-sia ingatlah bahwa Roh Kudus
masih setia bekerja. Jadilah seperti Paulus, yang tetap memiliki beban agar
bangsanya diselamatkan walaupun mereka menolak Kristus. Yakinlah bahwa
pemberitaan kita tidak akan sia-sia. Benih Injil itu masih punya kesempatan
untuk bertumbuh. Ketahuilah bahwa Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa,
Dia ingin semua orang bertaubat (2 Peter. 3:9). Bila kita tetap setia dan tidak
jemu, orang dapat terus mendengar Injil dan pasti mempunyai kesempatan menerima
kasih karunia Tuhan.
Selamat membaca dan
mendengar firman Tuhan
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.